Sahabat admin yang di karuniai Allah,
mari kita Perhatikan ayat berikut ini.Qul ata’buduna min dunillahi ma la
yamliku lakum d arraw wa la naf‘a(n), wallahu huwas-sami‘ul ‘alim(u).
Artinya:
Katakanlah (Muhammad), “Mengapa kamu
menyembah yang selain Allah, sesuatu yang tidak dapat menimbulkan bencana
kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?” Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.(QS.al-Ma’idah
[5]: 76)
Allah Maha Mendengar, dan tidak ada yang
membatasi-Nya. Pendengaran Allah sempurna dan tak berbatas. Hal ini berbeda
dengan pendengaran manusia yang dibatasi oleh jarak dan volume suara, serta
membutuhkan telinga atau alat bantu dengar.
Allah mampu mendengarkan semua jenis
suara, semua frekuensi suara, jauh maupun dekat, suara makhluk gaib atau nyata,
suara seisi alam semesta secara bersamaan, bahkan suara hati sekalipun. Ketika
dalam hati kamu merasa menginginkan sesuatu, Allah mendengar dan mengetahui.
Basar (Maha Melihat)
Basar berarti penglihatan, artinya Allah
Maha Melihat. Penglihatan Allah begitu sempurna dan tidak terbatas oleh apa
pun. Perhatikan ayat berikut ini.
Innallaha ya‘lamu gaibas-samawati wal-ard
(i), wallahu basirum bima ta‘malun(a)
Artinya: Sungguh, Allah mengetahui apa
yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
(QS. al-Hujurat [49]: 18)
Allah Maha Melihat segala sesuatu yang
ada di alam semesta. Allah pasti melihat apa yang kamu kerjakan. Di malam hari
ketika kamu berada di rumah seorang diri, saat semua orang telah tidur, Allah
melihat apa yang kamu lakukan. Oleh karena itu, kamu tak perlu mengkhawatirkan
amal baikmu, pasti hal itu telah dilihat dan diperhitungkan Allah. Demikian
juga perbuatan buruk atau kecurangan sekecil apapun pasti dilihat dan
diperhitungkan Allah.
Kalam (Berfirman/Berbicara)
Perhatikan ayat berikut ini.
Wa rusulan qad qasasnahum ‘alaika min
qablu wa rusulal lam naqsushum ‘alaika(a), wa kallamallahu musa taklima(n).
Artinya:
Dan ada beberapa rasul yang telah Kami
kisahkan mereka kepadamu sebelumnya dan ada beberapa rasul (lain) yang tidak
Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung. (QS.
an-Nisa’ [45] : 164).
Kalam artinya ucapan. Kalam Allah antara
lain berupa beberapa kitab suci yang diturunkan kepada sejumlah Nabi/Rasul. Tak
heran bila sering disebutkan bahwa kitab suci adalah kalam Allah. Selain
melalui kitab-Nya, Allah juga pernah berkalam langsung kepada salah satu
nabi-Nya secara langsung, yakni Musa a.s. di Bukit Tursina. Setelah memahami
sifat-sifat Allah, renungkanlah kembali keseluruhan sifat tersebut. Renungkanlah
kebesaran dan kekuasaan Allah yang memiliki sifat-sifat tersebut. Aktivitas
0 Response to "Sifat Sama’, Basar Dan Kalam"
Post a Comment