Sahabat admin yang di karuniai Allah, Al-Gaffur
berarti ‘Maha Pengampun”. Allah adalah Dzat yang memberi ampun kepada siapa pun
yang dikehendaki-Nya. Allah senantiasa mengampuni setiap hamba yang mau memohon
ampun dan bertobat, sebagaimana diterangkan dalam firman-Nya:
Gafiriz-zambi wa qabilittaubi
syadidil-‘iqabi zit -t aul(i), la ilaha illa huw(a), ilaihil-mas ir(u).
Artinya: yang mengampuni dosa dan
menerima tobat dan keras hukuman-Nya; yang memiliki karunia. Tidak ada tuhan
selain Dia. Hanya kepada-Nyalah (semua makhluk) kembali (QS. al-Mu’min [40]:
3).
Al-Gaffar dapat kamu teladani dengan
membiasakan untuk memaafkan kesalahan orang lain. Jika Allah yang memiliki
kekuasaan tak berbatas saja selalu memaafkan kesalahan setiap hamba yang mau
bertobat, maka sebagai manusia sifat pemaaf sangat dianjurkan. Sifat pemaaf
adalah sifat yang disukai Allah. Sebaliknya, sifat pendendam merupakan sifat
yang digemari setan. Selain itu, dengan memaafkan, maka suasana hati kita
menjadi lebih tenang.
Al-Wahhab
Allah adalah Maha Pemberi. Pemberian
Allah di dunia bisa berupa kebahagiaan-kesedihan, sehat-sakit, kaya-miskin,
pandai-bodoh, atau untungrugi. Bila pemberian itu dilimpahkan, mustahil kita
bisa menolaknya. Kita hanya diberikan pilihan untuk berupaya menyikapinya
dengan usaha dan rencana. Tetapi, hasil akhir tetap di tangan Allah. Itulah
mengapa kita harus senantiasa optimis, karena Allah Maha Pemberi kepada setiap
hamba yang mau berusaha dan berdoa.
Rabbana la tuzig qulubana ba’da iz
hadaitana wa hab lana milladunka rah mah(tan), innaka antal-wahhab(u).
Artinya:
(Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan
petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya
Engkau Maha Pemberi” (QS. Ali-‘Imran [3]: 8)
Allah berhak mendapat predikat sebagai
al-Wahhab, karena Dia Maha Memberi tanpa menuntut balasan apa pun. Rezeki yang
kita nikmati adalah pemberian Allah, sehingga sudah sepantasnyalah kita
mencontohnya dengan bersikap gemar memberi. Di dalam kehidupan bermasyarakat,
kita harus mengembangkan sikap suka memberi kepada sesama, dalam bentuk apa
pun, semampu kita.
0 Response to "Pengertian Al-Ghaffur Dan Al-Wahhab"
Post a Comment