Sahabat admin yang di karuniai Allah, Asma’ul
husna Al Fattah memiliki arti “Maha Memutuskan”. Pada Yaumul Hisab nanti, nasib
kita memang bergantung pada amal perbuatan sewaktu di dunia. Mendapat surga
atau neraka, segala keputusan ditentukan oleh Allah. Tentu saja, segala keputusan
Allah sangat adil. Manusia saleh akan memperoleh
ganjaran surga, sedangkan orang-orang fasiq,
kafir, dan musyrik diganjar neraka. Allah berfirman:
Qul yajma‘u bainana rabbuna summa yaftahu
bainana bil-h aqq(i), wa huwalfattahul alim(u).
Artinya:
Katakanlah, “Tuhan kita akan mengumpulkan
kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia
Yang Maha Pemberi Keputusan, Maha Mengetahui.” (QS. as-Saba’ [34]: 26)
Lantas, bagaimana cara menghayati dan
mengamalkan asma Allah yang satu ini? Jika kamu aktif di sebuah organisasi,
maka asma Allah al-Fattah dapat kamu hayati dan terapkan, misalnya untuk
mengambil suatu keputusan dalam musyawarah. Pada situasi ini kamu akan
menyadari betapa setiap keputusan harus diambil dengan pikiran jernih dan hati
lapang.
Nama indah Allah Al-‘Adhlu artinya Maha
Adil. Nama ini bermakna bahwa Allah
telah menetapkan segala sesuatu sesuai potensi dan kedudukannya. Al-‘Adhlu juga
berarti Yang Maha Adil dalam melakukan perhitungan atas amal
perbuatan manusia di dunia. Apabila kamu
melakukan amal kebaikan di dunia, maka di akhirat akan memperoleh pahala
berlipat ganda. Perhitungan Allah senantiasa adil, berjalan di atas asas
keseimbangan yang sempurna.
Was-sama´a rafa‘aha wa wada‘al-mizan(a).
Alla tat gau fil-mizan(i). Wa aqimulwazna bil-qist i wa la tukhsirul-mizan(a).
Artinya:
Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia
ciptakan keseimbangan, agar kamu jangan merusak keseimbangan itu, dan
tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi
keseimbangan itu. (QS. arRahman [55]: 7-9).
Jika Allah adalah Al-‘Adhlu, maka sebagai
hamba Allah kita harus meneladaninya dan berusaha menjadi hamba Allah yang
adil. Sikap adil dapat dibiasakan dengan cara selalu menyadari bahwa kedudukan
manusia di hadapan Allah adalah sama, sehingga kita harus memperlakukan semua
orang dengan cara yang adil. Sikap adil dibutuhkan dalam semua hal.
Misalnya jika kamu seorang ketua kelas
dan akan memutuskan suatu masalah, maka putuskan dengan adil. Lihatlah semua
warga kelas sebagai warga yang memiliki hak yang sama. Meskipun beberapa di
antara mereka mungkin adalah teman dekatmu, kamu tidak boleh memihak kepada
mereka dan merugikan yang lain.
0 Response to "Arti / Pengertian Al-Fattah Dan Al-‘Adhlu"
Post a Comment